Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Universitas Riau (UNRI) melalui salah satu dosen terbaiknya, Prof. Dr. Erman Taer, M.Si. Beliau berhasil masuk dalam daftar bergengsi The World’s Top 2% Scientist tahun 2024 versi Stanford University. Prestasi ini diraih berkat kontribusi luar biasa beliau dalam penelitian di bidang superkapasitor berbasis karbon yang berasal dari limbah biomassa. Penghargaan ini semakin mengokohkan posisi Prof. Erman sebagai ilmuwan terdepan di Indonesia dalam pengembangan teknologi penyimpan energi berkelanjutan.

Prof. Erman Taer, yang juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Fisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNRI, menempati peringkat ke-64 dalam daftar ilmuwan top Indonesia yang masuk dalam Top 2% Scientist dunia versi Stanford University.

Setiap tahun, Stanford University menerbitkan daftar The World’s Top 2% Scientist yang mencakup para ilmuwan paling berpengaruh di berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia. Daftar ini didasarkan pada kriteria yang ketat, meliputi jumlah publikasi ilmiah yang terindeks di database internasional, tingkat sitasi (citation index), serta dampak dari penelitian yang telah dilakukan. Stanford menggunakan data dari Scopus, salah satu basis data ilmiah terbesar di dunia, untuk menghitung scientific impact dari setiap ilmuwan. Stanford University memberikan pengakuan kepada para peneliti yang berkontribusi signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan global. Masuknya Prof. Erman dalam daftar ini menunjukkan betapa pentingnya karya-karya ilmiah beliau, khususnya dalam bidang fisika material, yang banyak diapresiasi oleh komunitas akademik dunia.

Selama lebih dari satu dekade, Prof. Dr. Erman Taer, M.Si telah fokus meneliti pengembangan superkapasitor—perangkat penyimpanan energi yang efisien dan berkelanjutan. Superkapasitor merupakan komponen vital dalam teknologi energi masa depan karena kemampuannya untuk

menyimpan daya dalam jumlah besar, memiliki umur siklus yang panjang, dan proses pengisian yang cepat, membuatnya unggul dibandingkan baterai konvensional.

Salah satu keunggulan penelitian Prof. Erman adalah penggunaan limbah biomassa lokal, khususnya limbah yang mudah ditemukan di Indonesia, seperti tempurung kelapa, sekam padi, dan serat tumbuhan lainnya, untuk memproduksi material karbon berpori tinggi. Karbon dari limbah biomassa ini kemudian diolah menjadi elektroda superkapasitor dengan kinerja yang sangat baik. Pendekatan inovatif ini tidak hanya menawarkan solusi energi yang ramah lingkungan, tetapi juga mampu memberikan nilai tambah pada limbah yang selama ini terbuang.

Dalam penelitiannya, Prof. Erman dan tim telah berhasil menunjukkan bahwa karbon yang dihasilkan dari biomassa lokal memiliki kapasitas penyimpanan energi yang sangat kompetitif. Material karbon ini memiliki karakteristik porositas tinggi yang memungkinkan kapasitor menyimpan muatan dalam jumlah besar dan melepasnya dengan cepat. Lebih penting lagi, pendekatan ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan, mengingat sumber bahan baku yang ramah lingkungan dan proses produksinya yang lebih efisien.

Penelitian Prof. Erman sangat relevan dalam konteks global, di mana kebutuhan akan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan semakin mendesak. Dengan meningkatnya permintaan energi global, khususnya untuk aplikasi kendaraan listrik, perangkat elektronik portabel, hingga jaringan listrik pintar, superkapasitor berbasis karbon dari limbah biomassa menawarkan solusi yang sangat potensial.

Inovasi dalam pembuatan elektroda karbon dari limbah biomassa ini telah mendapat pengakuan luas di kalangan ilmuwan internasional. Publikasi ilmiah Prof. Erman di jurnal-jurnal bereputasi internasional kerap menjadi referensi penting bagi peneliti lain yang menggeluti bidang yang sama. Salah satu hasil riset unggulan beliau yang dipublikasikan di jurnal bereputasi, menunjukkan bahwa material karbon yang dihasilkan dari tempurung kelapa mampu menghasilkan kapasitansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan material karbon konvensional. Temuan ini sangat penting bagi pengembangan teknologi penyimpanan energi berkapasitas besar dan efisien di masa depan.

Tidak hanya memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan teknologi energi terbarukan, penelitian Prof. Erman juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Penggunaan limbah biomassa sebagai bahan baku produksi karbon membuka peluang ekonomi baru, terutama di daerah pedesaan di Indonesia, di mana limbah pertanian dan kehutanan melimpah namun seringkali belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan adanya teknologi ini, limbah yang sebelumnya tidak bernilai dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti superkapasitor.

Prof. Erman juga berkomitmen untuk terus mendorong penelitian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penggunaan sumber daya lokal yang melimpah seperti biomassa sebagai bahan baku tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Penelitian ini selaras dengan agenda global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengembangkan teknologi energi bersih.